KOTA SURAKARTA, Jawa Tengah
Tumurun Private Museum beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional RT 02 RW 04, dekat Taman Sriwedari Solo. Seperti namanya, museum ini tidak dibuka untuk umum. Namun sesekali pihak museum membuka jadwal khusus. Atau masyarakat bisa menggunakan sistem appointment yang dilayangkan melalui alamat surel di laman Tumurun Private Museum. Akses yang tak mudah itu bakal terbayar jika pengunjung sudah menerima balasan dan diperbolehkan menyambangi. Ada 100 koleksi karya seni di museum yang dimiliki oleh pendiri raksasa bisnis tekstil terbesar Sri Rejeki Isman (Sritex) Group itu. Di dalamnya terdapat dua bagian yang dipajang di lahan bekas area biliar. Lantai atas adalah karya old master yang tertutup untuk publik. Di bagian bawahnya terdapat karya kontemporer yang sangat Instagramable. Seluruhnya merupakan harta karun koleksi pribadi keluarga HM Lukminto. Beberapa koleksi yang ada di antaranya lahir dari tangan emas Mochtar Apin, Henk Ngantung, Arie Smit, Antonio Blanco, Ahmad Sadali, Affandi dan Lee Man Fong. Selain itu ada pula karya Emil Rizek, But Muchtar, Srihadi Soedarsono, Hendra Gunawan, dan S.Sudjojono. Perupa lainnya ada H. Widayat, Johan Rudolf Bonnet, Walter Spies, Willem Gerard Hofker, Sudjana Kerton, Basoeki Abdullah hingga Raden Saleh.
Sedangkan di bagian bawah, pecinta seni dapat menjumpai karya Kei Imazu, Sinta Tantra, Eko Nugroho, Entang Wiharso, dan Heri Dono. Jangan lewatkan untuk tak menilik buah karya Rudi Mantofani, Mochtar Sarman, Eddie Hara, Eddy Susanto, Handiwirman Saputra dan Syaiful Garibaldi. Patung gigantik karya Wedhar Riyadi yang pernah dipajang di Art Jog 2017 lalu ada di sini.
“Sifat museum kami masih private, karena secara infrastruktur memang tidak memungkinkan untuk dibuka secara umum. Tapi bila ada masyarakat yang ingin mengunjungi, bisa langsung menghubungi kami," kata pemilik Tumurun Private Museum sekaligus Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto. Kehadiran Tumurun Private Museum diharapkan mampu memberi ruang apresiasi seni rupa yang layak di Kota Bengawan.
Iwan mengatakan satu koleksi langka di Tumurun yakni lukisan Affandi yang didapatkan di Amerika Serikat. Lukisan Affandi itu pernah dikoleksi oleh seorang warga negara asing yang tinggal di Indonesia cukup lama. Karena sang pemilik sudah tiada, anaknya yang kurang paham mengenai karya Affandi akhirnya memutuskan untuk melepas.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 129 |
Wisata Buatan | 76 |
Wisata Budaya | 93 |
Taman Nasional | 8 |