KOTA PEMATANG SIANTAR, Sumatera Utara
Naulah Damanik adalah seorang Raja yang berjuang menantang penjajahan Belanda untuk melepaskan rantai penjajahan. sehingga beliau dibuang ke Bengkalis pada tahun 1906 dan berakhirlah perjuangan selama lebih kurang 18 tahun melawan kekuaaan penjajahan Belanda.
Raja Sang Naualuh mangkat di Bengkalis tahun 1914. Selama memimpin Kerajaan Siantar, Raja Sang Naualuh sangat dicintai rakyatnya. Ia juga dikenal sebagai pelopor, penganut dan pelindung agama Islam, khususnya di Kerajaan Siantar. Di samping itu, Raja Sang Naualuh merupakan perintis pembangunan kota Pematang Siantar.
Lokasi makamnya berada di tanah wakaf Syech Budin Bin Senggaro beralamat di jalan Bantan desa Senggaro kecamatan Bengkalis kabupaten Bengkalis Riau. Hingga saat ini makam Raja Siantar, Sang Naualuh terawat dengan baik, bahkan pada 2015 ini Pemkab Simalungun telah merenovasi makam dengan bangunan yang bercirikhas Simalungun.
Hingga saat ini makam Raja Siantar ini masih terawat baik dan sering dikunjungi para peziarah, baik itu peziarah dari Bengkalis, maupun yang datang dari Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun.
sumber: TEMPO
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 108 |
Wisata Buatan | 82 |
Wisata Budaya | 61 |
Taman Nasional | 9 |