Lompat Batu Nias

Lompat Batu Nias atau Fahombo merupakan atraksi yang sudah menjadi tradisi khas Nias. Tepatnya di Desa Bawomataluo, atraksi Lompat Batu ini dilakukan oleh masyarakat berjenis kelamin lelaki mengenakan pakaian prajurit kerajaan warna khas Nias yaitu, merah, kuning dan hitam. Tradisi ini memiliki sejarah lompat batu yang menjadi salah satu syarat pemuda desa yang akan mengikuti perang. Karena dulunya, perang antar wilayah sering terjadi. Setiap wilayah akan dipagari oleh bambu setinggi dua meter dengan ketebalan 40 cm. Pemuda yang akan berperang diwajibkan dapat melompati bambu tersebut.

Selain itu, tradisi ini juga disebut sebagai olahraga para pemuda Suku Nias. Tradisi ini pun menjadi petunjuk bahwa mereka sudah dewasa secara fisik dengan melewati berbagai adegan dalam tradisi tersebut. Pelaksanaan tradisi Lompat batu ini biasanya diadakan pada waktu yang sudah ditentukan oleh masyarakat dan diselenggarakan di tempat yang khusus yang dilakukan secara turun-temurun.

Sampai saat ini, tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Bahkan sudah menjadi simbol utama dari kebudayaan masyarakat Nias. Pengunjung dapat menyaksikan tradisi Lompat Batu atau Fahombo ini hanya dengan membayar Rp 150 ribu/orang. Pengunjung juga dapat memilih berbagai penginapan tradisional yang bersih dan murah di sekitaran Desa Bawomataluo.

Akses menuju Desa Bawomataluo, kita harus berada di Gunung Sitoli terlebih dahulu. Setelah itu, kita harus naik kendaraan roda dua atau roda empat menuju selatan dengan kurun waktu kurang lebih 2,5 jam untuk menuju Desa Bawomatuluo. 

Sumber: TEMPO, datatempo.co/Gunawan Wicaksono