KABUPATEN BANYUWANGI, Jawa Timur
Banyuwangi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Selain itu Banyuwangi adalah ibu kota kabupaten ini.Posisinya sebagai ibukota kabupaten menjadikan banyaknya gedung-gedung pemerintahan, cabang-cabang perusahaan, dan pusat keramaian yang berdiri di wilayah ini. Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini telah sukses mendatangkan 1,5 juta wisatawan nusantara dan 30 ribu wisatawan mancanegara per tahunnya.
Kabupaten Banyuwangi menyandang beberapa julukan, di antaranya:
The Sunrise of Java, julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di pulau Jawa.
Bumi Blambangan, sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Mataram dan VOC serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda di pulau Jawa.
Kota Osing, salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan kerajaan Blambangan, suku osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang berbeda dari masyarakat jawa dan madura.
Selain dikenal sebagai kabupaten dengan wilayahnya yang sangat luas di antara kabupaten-kabupaten di pulau Jawa, kawasan Banyuwangi juga memiliki berbagai tempat wisata yang wisata yang sangat beragam. Berikut ini beberapa tempat wisata kota Banyuwangi yang patut anda kunjungi.
Kawah Ijen, salah satu tempat wisata kota Banyuwangi yang memiliki daya tarik tersendiri adalah kawah ijen yang merupakan wilayah pendakian. Keunikan dari tempat wisata ini terletak pada munculnya fenomena api biru yang bisa anda lihat pada pukul 01:00 – 02:00 WIB. Tempat wisata yang terletak di Puncak Gunung Ijen ini memiliki keindahan kawah danau yang bersifat asam dengan kedalaman yang mencapai 200 meter dengan luas yang mencapai 5466 hektar. Dengan keindahan tempat wisata ini, maka tidak mengherankan jika setiap wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi akan selalu singgah di Kawah Ijen.
Pantai Pulau Merah, selain keindahan alam yang berupa kawah ijen, tempat wisata kota Banyuwangi yang memiliki kesamaan dengan pantai Kuta Bali adalah Pantai Pulau Merah. Pantai yang dikenal memiliki ombak yang cukup besar ini merupakan spot yang sangat cocok untuk dijadikan tempat berselancar. Di samping itu, di tempat wisata ini juga terdapat sebuah bukit yang terletak di tengah pantai dan bisa anda kunjungi pada saat air laut surut dengan hanya berjalan kaki. Hal yang istimewa dari pantai ini adalah tingkat keamanan serta kebersihan pantai yang sangat terjaga.
Teluk Hijau, tempat wisata kota Banyuwangi yang lain adalah teluk hijau yang terletak di kecamatan Pesanggaran. Dinamakan teluk hijau karena lokasi wisata ini akan terlihat kehijauan ketika dilihat dari kejauhan.
Kota Banyuwangi dahulu memiliki dua lapangan kota yakni di depan pendapa kabupaten dan masjid yang dinamakan lapangan Tegal Masjid (sekarang Taman Sritanjung) dan di depan Komplek Inggrisan dan ballroom (kini Gedung Juang 45) yang dinamakan lapangan Tegal Loji (Taman Blambangan). Dua lapangan kota ini memiliki fungsi berbeda. Lapangan Tegal Masjid digunakan untuk parkir oplet yang dilengkapi dengan dua pompa bensin milik Kapten Cina dan Kapten Arab. Sedangkan lapangan Tegal Loji digunakan untuk sarana hiburan para warga Belanda.
Kota ini memiliki pusat keramaiannya terletak pada 3 titik, yakni di Bioskop Srikandi, Simpang Lima dan Pecinan di Karangrejo. Sedangkan jika malam mulai menjelang titik keramaian hanya ada di Bioskop Srikandi yang menampilkan film jawa dan kesenian angklung Caruk. Di wilayah Buyuhan dan Bengkalingan yang saat ini menjadi bagian Kelurahan Kertosari terdapat tempat untuk berlatih kungfu.
Kawasan Perkotaan di Kecamatan Banyuwangi terletak di sisi tengah kecamatan. Semakin ke barat, masih banyak lahan pertanian contohnya di Kelurahan Sumberrejo dan Kelurahan Kebalenan. Dan di bagian timur dari Kecamatan Banyuwangi adalah garis pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Bali. Pusat keramaian banyak berdiri di sepanjang jalan-jalan arteri perkotaan seperti jalan S. Parman, jalan Adi Sucipto, jalan Ahmad Yani (pusat pemerintahan), jalan dr. Sutomo, jalan Sudirman (pusat bisnis), dan jalan Basuki Rahmat. Selain itu ada pusat jajanan sore yang menempati kawasan jalan Sutoyo, jalan Katamso dan sebagian jalan Sugiono.
Tiga taman kota berdiri di Kecamatan Banyuwangi, Taman Sritanjung, Taman Blambangan dan Taman Tirta Wangi. Taman Sritanjung banyak digunakan warga Banyuwangi untuk menghabiskan akhir pekan dengan bersantai di bangku-bangku taman di bawah pepohonan rindang yang banyak disediakan, Di sisi selatan taman terdapat pusat kuliner yang menjual beragam makanan.
Taman Blambangan banyak digunakan untuk olahraga seperti jogging atau senam. Tak jarang pada sore hari beberapa warga memanfaatkan lapangan taman yang luas untuk bermain sepak bola atau badminton. Taman Blambangan juga digunakan untuk upacara hari besar nasional atau keperluan salat idul fitri dan idul adha. Taman Blambangan berdampingan dengan Gesibu Blambangan. Dan Taman Tirta Wangi dengan patung kuda sebagai ikon selamat datang di kawasan perkotaan Banyuwangi dijadikan tempat berkumpul yang biasanya ramai pada sore hari.
Untuk wisata pantai, ada pantai Boom atau pantai Pulau Santen. Pantai Boom adalah sebuah kawasan pelabuhan rakyat yang berada di Kelurahan Kampung Mandar. Pantai Boom biasanya ramai pada pagi hari pada hari libur di mana ombak tidak terlalu tinggi. Di sepanjang bibir pantai Boom banyak berdiri kedai-kedai yang menjual makanan ringan.
Sedangkan pantai Pulau Santen letaknya di selatan pantai Boom. Pantai ini relatif lebih sepi dibanding pantai Boom. Karena letak pantai Pulau Santen yang sebenarnya terpisah dari p maka dibangun jembatan dari kayu sirap sepanjang kira-kira 15 meter untuk akses menuju pantai. Berbagai situs sejarah berdiri di wilayah Kecamatan Banyuwangi seperti kompleks Inggrisan, kelenteng Hoo Tong Bio, Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria dan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Laut (berada dalam kompleks Pantai Boom).
Kota Banyuwangi memiliki empat terminal baik yang sifatnya terminal induk atau sub-terminal untuk angkutan umum. Terminal itu ada yang berlokasi di dalam wilayah Kecamatan Banyuwangi atau ada juga yang berada di wilayah penyangga kota. Terminal tersebut adalah Terminal Induk Brawijaya di Kebalenan dan Terminal Blambangan di Lateng. Sedangkan dua lainnya adalah Terminal Sasakperot di Bakungan, Glagah dan Terminal Induk Sritanjung di Ketapang.
Stasiun Banyuwangi Baru (BW) adalah stasiun kereta api kelas besar yang berada di Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi. Stasiun ini berada di ujung paling timur Pulau Jawa dan hanya berjarak 100 meter dari pelabuhan feri Ketapang sehingga stasiun ini juga sering disebut Stasiun Ketapang. Pada tahun 1985; difungsikan untuk menggantikan Stasiun Banyuwangi Lama yang ada di wilayah kota Banyuwangi. Stasiun Banyuwangi Baru terletak 10 km dari wilayah kota ke arah utara. Stasiun ini juga melayani angkutan barang, yaitu KA Semen Tiga Roda yang diberangkatkan dari Stasiun Nambo dan menjadi KA yang menempuh jarak paling jauh di Indonesia.
Bandar Udara Internasional Banyuwangi terletak di Desa Blimbingsari, kecamatan Blimbingsari, kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bandara dengan landas pacu 2.250 meter ini dibuka pada 29 Desember 2010. Bandara ini diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia. Ada dua maskapai penerbangan nasional yang beroperasi di Bandara Blimbingsari, yaitu Wing's Air dan Garuda Indonesia yang melayani 3 rute penerbangan setiap hari dengan rute Surabaya-Banyuwangi pp.
Pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi, letaknya cukup strategis karena berada di pinggir jalan yang dilalui kendaraan yang keluar-masuk ke Banyuwangi dari arah timur. Selain itu letak pelabuhan Ketapang ini berseberangan dengan Stasiun Banyuwangi Baru. Selain Pelabuhan Ketapang, di Kabupaten Banyuwangi juga terdapat 3 buah pelabuhan lain, yaitu Tanjung Wangi, Muncar dan Boom, namun ketiganya memiliki fungsi yang berbeda.
Sedangkan untuk menunjang peningkatan arus kedatangan wisatawan di Kota ini. Sejumlah fasilitas pendukung mulai dibangun setidak terdapat 81 Hotel maupun penginapan, 88 restoran dan rumah makan, 2 karaoke/pub/diskotek, dan sebanyak 11 Biro maupun agen perjalanan yang menawarkan paket-paket wisata.
Untuk ke Banyuwangi setidaknya terdapat 3 jalur trasnportasi yang dapat ditempuh:
Transportasi melalui jalur udara
Wisatawan dapat menggunakan pesawat terbang dari Jakarta menuju Banyuwangi.
Transportasi melalui jalur laut
Perjalanan lewat laut biasanya untuk anda yang berangkat dari Indonesia Timur. Anda bisa menyeberang ke Banyuwangi melalui Pelabuhan Gilimanuk Bali. Terdapat kapal ferry yang beroperasi dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk Bali yang beroperasi hampir 24 jam
Transportasi melalui jalur darat
Jika berkunjung ke Banyuwangi dengan jalur darat, bisa masuk lewat kecamatan Bangsring dari jalur pantura melalui kabupaten Situbondo atau masuk lewat Kecamatan Kalibaru dari jalur selatan melalui kabupaten Jember. Jika naik bis umum ke Banyuwangi, anda bisa berangkat kapan saja. Karena tersedia bis dengan rute ke Banyuwangi selama 24 jam, baik dari arah Surabaya, Malang, maupun kota lainnya. Jika berasal dari luar Jawa Timur, maka tujuan awal adalah terminal Bungurasih atau juga dikenal sebagai terminal Purabaya. Dari terminal Bungurasih tersedia bis ekonomi atau Patas yang menuju Banyuwangi.
sumber: TEMPO, Shutterstock
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 68 |
Wisata Buatan | 43 |
Wisata Budaya | 34 |
Taman Nasional | 4 |