Tugu Sujono

Tugu Sujono dibangun untuk mengingat prajurit bernama Sujono yang gugur dalam upaya mempertahankan area perkebunan Bandar Besty dari perebutan paksa massa, tepatnya pada 14 Mei 1965. Sujono adalah seorang prajurit berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu). Tugu ini berada di lahan perkebunan PTPN III Bandar Besty, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.

Prajurit Sojono mengalami pengkeroyokan oleh ratusan massa dalam upaya perebutan area perkebunan tersebut. Sujono membela dan memperjuangkan warga sekitar untuk tetap dapat berkebun di lahan perkebunan tersebut. Namun, sayangnya, Sujono tewas dengan balutan luka dari peralatan tani seperti, cangkul, golok dan arit pada pengkeroyokan tersebut. Untuk mengenang kegigihan dan keberanian Sujono, pada tahun 1970-an, pemerintah memberikan kenaikan pangkat Anumerta Letnan Dua dan membangun monumen perjuangan dengan latar belakang Burung Garuda berwarna emasmengepakan sayapnya.

Tugu Sujono selalu ramai dikunjungi pada peringatan upacaraHari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. Kawasan ini memiliki fasilitas seperti, toilet umum, pelataran halaman dan lahan parkir. Kawasan ini sangat bersih, pasalnya pembersihan selalu dilakukan setiap hari oleh masyarakat sekitar. Biasanya, Tugu Sujono sering dikunjungi oleh rombongan mahasiswa yang ingin mengenal sejarah.

sumber: TEMPO, datatempo.co/Abdi Purmono