KOTA JAKARTA BARAT, DKI Jakarta
Sebagai ikon kota Jakarta, kawasan Kota Tua layak menjadi destinasi wajib pelancong yang ingin menikmati wisata sejarah dan budaya di ibu kota negara. Kawasan Kota Tua dahulunya sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi pada masa Hindia Belanda yang dibangun perusahaan dagang Hindia-Belanda, VOC, pada 1619. Kini, kawasan itu lebih necis dan cantik. Tengok saja area di depan Kali Besar atau De Groot River.
Sekarang Kawasan Kota Tua menjadi salah satu landmark ibu kota Jakarta yang nyaris tak pernah sepi pengunjung. Apalagi Museum Fatahilah yang menjadi ikon kawasan ini terlihat megah di tengah lapangan Kota Tua. Museumyang menjadi pusat kota tua ini memang menjadi magnet pengunjung Kota Tua. Ada tips ingin nyaman mendatangi Museum Fatahilah, datanglah saat sepi. Seperti pagi hari, atau ketika bulan ramadhan. Area yang kaya bangunan lawas ini tiba-tiba akan terlihat anggun, justru ketika sepi pengunjung.
Bagi pengunjung suasana sepi ini ada untungnya. Pasalnya mereka bisa lebih leluasa menikmati suasana. Orang-orang, misalnya, juga tak perlu antre untuk berfoto dengan latar belakang Museum Fatahilah. Bersepeda ontel juga terasa lebih mengasyikan. Area yang lapang membuat kegiatan menggowes jadi lebih lancar dan enak untuk bermanuver. Biasanya sepeda yang dicat warna-itu bisa disewa di pinggir taman Museum Fatahilah.
Satu lagu tempat di Kota Tua yang baru adalah Kali Besar. Pengunjung yang baru mengunjungi langsung menyebut wisata Instagramable di Kota Tua ini seperti di Eropa. Kiri kanan kali diisi bangunan tua khas kota Jakarta. Di tengah terdapat area dermaga terapung yang bisa dilewati, bak menyeberangi langsung kali yang bila malam ditaburi lampu-lampu warna warni. Sejumlah patung lucu pun menghiasai area areal pejalan kaki kawasan Kali Be.
Tempat lainya di kawasan Kota Tua yang layak dikunjungi adalah Museum Wayang tempat koleksi empat ribuan aneka wayang dari seluruh Indonesia. Museum Bank Indonesia yang menyimpan koleksi uang dari jaman dulu sampai yang terbaru, Museum Bank Mandiri bagi ingin melihat sejarah dan replika bahari Jakarta.
Sumber: TEMPO, Shutterstock
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 73 |
Wisata Buatan | 56 |
Wisata Budaya | 48 |
Taman Nasional | 6 |