Kampung Toegoe

Tidak hanya di Malaka, Macau, Timor Leste, Aceh dan Gorontalo terdapat peninggalan bangsa Portugis. Ternyata di Jakarta juga ada. Kampung Tugu adalah wilayah di pinggir Batavia yang diperuntukkan oleh pemerintah Hindia Belanda bagi para Mardijkers yang telah dibebaskan dari tawanan perang. Saat ini daerah Kampung Tugu termasuk dalam wilayah Semper Barat, kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Kawasan ini dibagi menjadi dua kelurahan, yaitu kelurahan Tugu Utara dan Tugu Selatan, yang termasuk wilayah kecamatan Koja.

Nama Kampung Tugu kemungkinan berasal dari adanya batu prasasti (tugu) yang dikenal sebagai Prasasti Tugu. Lokasi batu prasasti ini semula adalah di sebuah dusun kecil yang bernama Batu Tumbuh, lebih kurang 750 meter di sebelah barat Gereja Tugu. Namun kini tugu batu itu telah diambil dan disimpan di Museum Nasional Indonesia.

Di Kampung Tugu terdapat Gereja Tugu yang dibangun pada awal dimerdekakannya kaum Portugis menjadi kaum Mardijker. Kaum Mardijker adalah sebutan bagi mereka yang telah dimerdekakan dan telah beragama Kristen. Di sisi timur gereja Tugu terdapat sebuah kompleks pemakaman. Yang dimakamkan di tanah pemakaman ini tidak hanya warga keturunan Portugis saja, tetapi juga warga setempat.

Sedangkan di sebelah utara gereja, terdapat sebuah sanggar tempat berlatih dan mementaskan pertunjukan kesenian Keroncong dan tari rakyat (folk-dance) Tugu. Salah satu jenis musik yang disebut-sebut sebagai khasanah musik Betawi adalah Keroncong Tugu.

Foto: datatempo.co/Zulkarnain