KOTA SURABAYA, Jawa Timur
Museum yang bertempat di Jalan Bubutan No. 85-85 ini sangat mudah ditemui karena letaknya persis di kiri jalan dengan patung seluruh badan Dokter Soetomo di depannya. Area ini lebih dikenal dengan pendopo GNI, karena nilai bersejarah pendopo yang menjadi saksi pergerakan dalam mempersiapkan kemerdekaan sejak 1932. Di kedua sisi pendopo terdapat paviliun untuk perundingan pergerakan nasional. Paviliun selatan dan pendopo utama pernah dibom oleh pasukan Belanda. Setengah dari paviliun ini hancur dan sengaja tidak dibangun ulang untuk mengenang pertempuran tersebut, jika Anda berkunjung ke makam Dr. Soetomo, Anda dapat melihat sisa tembok yang pernah dibom tersebut. Kini sisa bangunan paviliun tersebut telah diubah menjadi Museum Dr. Soetomo. Sedangkan paviliun utara kini berubah menjadi sekolah SMK Bubutan dan kantor majalah berbahasa Jawa, Penjebar Semangat.
Pendopo utama yang pernah dibom ini kemudian dibangun ulang dengan dana masyarakat, lalu digunakan sebagai Gedung Kesenian, terutama pertunjukan Ludruk karena salah satu penyumbang dana saat itu adalah tokoh Ludruk terkenal asal Surabaya, yaitu Cak Durasim. Namun setelah kemerdekaan dan saat pertempuran 10 Nopember 1945, area pendopo ini menjadi Pusat Darurat Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pendopo ini sempat disewakan untuk acara pernikahan, namun setelah area ini diresmikan sebagai museum, pendopo utama beralih fungsi menjadi bagian dari museum yang menampilkan berbagai informasi sejarah.
Sumber : https://www.surabaya.go.id/
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 64 |
Wisata Buatan | 43 |
Wisata Budaya | 31 |
Taman Nasional | 3 |