KABUPATEN SITUBONDO, Jawa Timur
Puncak G. Baluran dengan ketingian 1,247 m dpl merupakan titik tertinggi di kawasan TN. Baluran. Di dalam kawasan ini diketahui terdapat sekitar 444 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 87 familia. Jenis-jenis tersebut terdiri dari 24 jenis tumbuhan eksotik, 265 jenis tumbuhan penghasil obat dan 37 jenis merupakan tumbuhan yang hidup pada ekosistem mangrove yang terdiri dari jenis mangrove sejati dan mangrove ikutan. Jenis-jenis tersebut : Ketapang (Terminalia catappa Linn), Manting (Syzygium polyanthum), Widoro Bukol (Zyziphus jujuba Lamk), Pilang (Acacia leucophloe Willd), Kepuh (Sterculia foetida Wall), Mimba (Azadirachta indica A. Juss), tembelekan (Lantana camara L), Simbar menjangan (Platycerium bifurcatum C.Chr), Asam (Tamarindus indica Linn), Gebang (Corypha utan Lamk).
Selain itu terdapat beberapa potensi dan daya wisata alam seperti :
Savana Semiang. Savana ini dapat dijangkau melalui dusun pandean dengan berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua. Ditempat ini dapat dinikmati keindahan savana dengan tegakan gebang serta beraneka jenis burung.
Pantai Sirontoh. Pantai ini landai dengan pasir putih serta hutan mangrove yang mengelilinginya menambha keindahan pantai ini. Pantai yang menghadap ke timur memungkinkan untuk menyaksikan pseona matahari terbit di waktu pagi.
Teluk Popongan. Pantai ini akan nampak khas ada saat air laut surut, karena akan tampak dataran berpasir putih yang berbentuk menyerupai lidah, sehingga dinamakan sejile yang berarti lidah. Tempat ini cocok untuk berkano dan snorkeling.
Teluk Air Tawar. Teluk ini dinamakan air tawar karena memiliki mata air tawar yang berbatasan dengan pantai. Mata Air ini akan tampak jelas mengeluarkan air pada saat air laut surut.
Mata Air Kacip. merupakan satu-satunya mata air yang tidak pernah kering di kawasan Taman NAsional Baluran. Ditempat ini banyak dijumpai pohon kemiri dan gadung. Wisata Budaya Candi Bang. Di tempat ini terdapat dua makam leluhur yang dirematkan. Orang-orang dari Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi pada bulan- bulan tertentu seperti 1 suro serta pada hari pasaran kliwon dan legi mendatangi tempat ini untuk ngalap berkah . Untuk mencapai tempat ini kita harus berjalan kaki selama ± 2,5 jam.
Makam Nyai Fatimah. Terletak diwilayah Sub-Seksi Karangtekok, tepatnya resort Labuhan Merak. Untuk mengunjungi tempat ini dapat menggunakan perahu nelayan dari pelabuhan ketapang di Gatel selama ± 2 jam dari Bekol. Makam ini dikeramatkan bagi penduduk sekitar Labuan merak, sehingga pada hari-hari tertentu banyak penduduk yang berkunjung (nyadran) kesana untuk mencari berkah.
Makam Mbah Cungking. Makam ini berkaitan dengan asal-usul kerbau Baluran, dimana menurut riwayatnya pemilik kerbau tersebut bernama Mbah Cungking yang juga merupakan nenek moyangnya orang-orang Banyuwangi terutama daerah Cungking. Mbah Cungking menggembalakan kerbaunya di sekitar savana baluran sampai akhir hayatnya dan kemudian jasadnya dimakamkan di Baluran (tepatnya sekitar savana Kramat) ± 1 km dari pos Bekol. Mbah Cungking termasuk orang sakti sehingga sampai saat ini makamnya tetap dikeramatkan dan pada bulan-bulan tertentu seperti 1 suro orang-orang daerrah Cungking dan sekitarnya berziarah untuk mendapatkan berkah.
Makam Putra Maulana Malik Ibrahim. Obyek situs budaya ini terletak di Sub Seksi Wilayah Konservasi Pandean (Batangan), tepatnya di dekat camping ground. Makam ini dikeramatkan karena merupakan makam putra ulama terkenal yaitu Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gunung Jati). Menurut juru kuncinya putra Maulana Malik Ibrahim wafat dan dimakamkan di sana dalam pengembaraannya menyebarkan agama Islam untuk wilayah Jawa bagian Timur.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 64 |
Wisata Buatan | 43 |
Wisata Budaya | 30 |
Taman Nasional | 2 |