KABUPATEN HALMAHERA BARAT, Maluku Utara
Setiap dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November, saat panen dan saat akan menanam kembali, suku Sahu akan mengadakan ritual sukuran atas panen padi. Mereka percaya, dengan menggelar ritual Horom Toma Sasadu, hasil panen selanjutnya akan terus berlimpah. Horom Toma Sasadu adalah ritual ucapan syukur suku Sahu atas berkat dari Sang Pencipta saat panen. Ini adalah pesta makan besar. Semua warga desa makan di satu atap rumah yang luas, makan hasil panen mereka sendiri.
Dahulu, Horom Sasadu digelar selama 7 hari 7 malam. Jika ingin lebih singkat, lama ritual mesti ganji, yaitu 7 hari 7 malam, 5 hari 5 malam, 3 hari 3 malam, atau hanya sehari semalam. Selama berpesta 7 hari 7 malam, mereka tidak pernah ngantuk, tidak pernah kenyang walaupun makan terus menerus, tidak pernah mabuk meskipun menenggak ciu.
Ada satu hal menarik yang dilakukan oleh suku sahu. Mereka mencuci tangannya sebelum pesta dimulai. Tidak dengan air biasa. Tapi air yang dicampur dengan bunga dari pohon pinang. Katanya sih, untuk mensucikan tangan mereka sebelum memulai musim tani kembali.
Setelah ketua adat berbicara dengan bahasa Sahu, hidangan dipersilahkan dicicipi. Disajikan berbagai makanan seperti nasi kembar, ikan, sup, dan sayuran. Mereka yang hadir diwajibkan mencicipi minuman ciu khas Halmahera. Di tengah makan bersama itu, musik khas Suku Sahu dimainkan Hanya ada dua alat musik, yaitu tifa dan gong. Biasanya, ditarikan juga tarian suku Sahu, Sara Dabi-dabi dan Legu Salai.
Sumber: TEMPO, datatempo.co/Rully Kesuma
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 28 |
Wisata Buatan | 4 |
Wisata Budaya | 6 |
Taman Nasional | 2 |