KABUPATEN WAKATOBI, Sulawesi Tenggara
Menyaksikan sejarah perkembangan kawasan Wakatobi bisa dengan mengunjungi benteng Liya Togo. Wilayah Liya Togo sendiri merupakan pusat penyebaran Agama Islam di Wakatobi. Jadi Liya Togo menjadi destinasi lain dari Wakatobi yang tidak menyuguhkan wisata bahari.
Benteng Liya Togo seluas 30 hektar di daerah berbukit mengelilingi Desa Togo menjadi bukti kebesaran Kesultanan Buton di Pulau Buton dan kawasan Wakatobi. Benteng itu sendiri dibangun sebagai sarana pertahanan kesultanan Buton dari serangan kerajaan Ternate dan gangguan lainnya. Pengunjung juga bisa mengunjungi masjid tua Liya Togo di dalam komplek benteng. Masjid lain juga terdapat d benteng, yaitu Mesjid Mubarak disisi barat dan balairung, di sisi timur. Sebelah Utara terdapat kompleks pemakamanan. Bangunan benteng terlihat lain dari lainya. Terbuat batu batuan dan karang karang dari laut dengan memakai putih telur sebagai perekat.
Pengunjung laki-laki yang hendak masuk benteng diwajibkan mengenakan sarung layaknya tradisi Melayu. Sedangkan bagi pengunjung perempuan harus mengenakan sarung dan mengikatnya di pundak pengunjung. Keluar dari benteng, pengunjung diberikan jus Sampalu, yaitu jus yang terbuat dari buah asam. Selesai berkeliling, pengunjung bisa mengelilingi kampung menyaksikan roda kehidupan masyarakat Liya Togo.
Sumber: TEMPO.Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 7 |
Wisata Buatan | 2 |
Wisata Budaya | 0 |
Taman Nasional | 1 |