KABUPATEN BULELENG, Bali
Monumen ini mulai dibangun Agustus 2016, dengan anggaran dari Pemerintah Provinsi Bali. Monumen yang tingginya 15 meter itu dibangun di lahan seluas 0,5 hektar. Di Monumen dibuat patung dua tokoh pejuang perang Jagaraga, yakni Gusti Ketut Jelantik (Mahapatih Kerajaan Buleleng) dan Jro Jempiring. Kedua tokoh dari trah Semeton Arya Pangalasan ini memegang peran penting dalam Perang Puputan Jagaraga melawan Belanda tahun 1849. pada 9 Juni 1848 terjadi peperangan heroik yang dilakukan rakyat Jagaraga dalam mengusir penjajah Belanda. Pada saat itu, masyarakat Jagaraga yang berjumlah 2000 orang, 35 brahmana, 3 orang pedanda dan 165 bangsawan berhasil memukul mundur 3000 pasukan penjajah Belanda, dengan menewaskan 200 tentara Belanda dan 12 perwira Belanda. Rakyat Buleleng dibawah kepemimpinan I Gusti Jelantik akhirnya berhasil memenangkan peperangan. Selanjutnya pada 1849, dengan melibatkan sekitar 9000 tentara, 89 kapal perang dan persenjataan modern, pemerintah Belanda kembali melakukan penyerangan balasan ke Buleleng, dan akhirnya berhasil membumihanguskan Buleleng. Berdasarkan latar belakang sejarah tersebut, perjuangan heroik dalam perang di Buleleng merupakan sejarah pertama masuknya penjajah Belanda ke Bali.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 15 |
Wisata Buatan | 10 |
Wisata Budaya | 10 |
Taman Nasional | 1 |