KABUPATEN TORAJA UTARA, Sulawesi Selatan
Desa Kete Kesu merupakan kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara adat Toraja yang meliputi pemakaman adat yang dirayakan dengan meriah (Rambu Solo), upacara memasuki rumah adat baru (Rambu Tuka), serta berbagai ritual adat lainnya. Biasanya pada bulan Juni - Desember, berbagai upacara dan perayaat adat umumnya dilakukan oleh masyarakat sekitar di lokasi ini.
Kete Kesu disebut sebagai desa tradisional kuno yang tersembunyi di wilayah pegunungan Tana Toraja, berada di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Kete Kesu terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tana Toraja, atau yang dikenal dengan sebutan Tongkonan. Sebagian Tongkonan itu ada yang berumur sekitar 300 tahun. Tak jauh dari Tongkonan terdapat batu-batu tunggal berukuran besar (menhir) menandai jalan ke Bukit Buntu Ke'su. Bukit Buntu Ke'su adalah situs pemakaman kuno berupa kuburan batu yang berusia lebih dari 500 tahun. Kuburan batu tersebut menyerupai perahu, didalamnya tersimpan sisa-sia tengkorak dan tulang manusia. Menurut tradisi, orang-orang dari status yang lebih mulia dikuburkan di lubang yang lebih tinggi, sementara rakyat jelata diistirahatkan di kaki bukit. Toraja percaya bahwa semakin tinggi dimakamkan. Beberapa jenazah dapat dilihat jelas dari luar bersama dengan harta yang dikuburkan di dalamnya. Peti mati tradisional (erong) yang terdapat di desa ini tidak hanya berbentuk seperti perahu, namun juga ada yang berbentuk kerbau dan babi dengan pahatan atau ukiran yang menghiasi.
Sumber: TEMPO, datatempo.co/Zulkarnain
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 49 |
Wisata Buatan | 21 |
Wisata Budaya | 23 |
Taman Nasional | 3 |