KABUPATEN TEMANGGUNG, Jawa Tengah
Tradisi Rejeban Plabengan Tradisi menjadi salah satu daya tarik wisata di lereng Gunung Sumbing. Tradisi tahunan yang diselenggarakan setiap hari Jumat Wage pada bulan Rajab ini, warga membawa tenong berisi nasi tumpeng, pisang, ingkung ayam, dan lauk pauk lainnya ke Bukit Plabengan yang terdapat makam sahabat Ki Ageng Makukuhan. Ki Ageng Makukuhan dipercaya masyarakat setempat sebagai penyebar agama Islam di wilayah Temanggung dan sekitarnya. Desa Pagergunung merupakan desa wisata dari 10 desa wisata yang ditetapkan Pemkab Temanggung. Di Desa Pagergunung, tepatnya di Dusun Cepit merupakan salah satu jalur pendakian ke puncak Gunung Sumbing Kabupaten Temanggung. Jadi sangat unik dan khas, saat mereka berangkat atau pulang dari Bukit Plabengan, barisan warga yang memikul tenong tersebut menjadi bidikan para fotografer, apalagi panorama di sekitar berupa ladang sayuran dengan latar belakang gunung sehingga menarik sekali. pengunjungnya dari tahun ke tahun terus bertambah, bukan hanya dari warga Temanggung saja, tetapi dari daerah lain, bahkan ada turis dari Prancis.
Tradisi Rejeban Plabengan ini untuk melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. Kegiatan ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Pagergunung kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan banyak rezeki. tradisi ini diawali dengan kegiatan pengambilan air di wilayah Gunung Sumbing oleh tujuh orang utusan Dusun Cepit, kemudian malamnya digelar tahlilan obor, dan shalawatan. Setelah Rejeban Plabengan selesai dilanjutkan pentas kesenian tardisional.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 59 |
Wisata Buatan | 30 |
Wisata Budaya | 46 |
Taman Nasional | 3 |