Tari Tarek Pukat

Mengunjungi Aceh sayang jika tidak sempat melihat tari-tarian masyarakat Aceh.  Biasanya tari yang disuguhkan menjadi pertunjukan yang mencerminkan budaya warga setempat. Termasuk  tari Tarek Pukat. Arti tari ini sendiri adalah Menarik Jala Ikan Tari yang terinspirasi dari tradisi menarek pukat sering dilakukan oleh masyarakat Aceh, khususnya masyarakat pesisir yang sebagian besar penduduknya
bermata pencarian sebagai nelayan. Cerita Tarek Pukat merupakan vidualisasi menarik jala tersebut dengan gotong royong. Setelah warga selesai menangkap ikan, hasil yang mereka peroleh tadi akan dibagi-bagikan kepada warga yang telah ikut serta saat menarek pukat.

Sebagaimana tari Aceh lainya, Tarek Pukat juga diawali dengan gerakan menari dengan cara posisi duduk sambil menepuk dada dan paha. Setelah itu akan dilanjutkan dengan saling mengaitkan tali satu sama lain. Salah satu hal yang paling menarik dalam tarian tarek pukat ini adalah di akhir tarian, ketika selesai mengaitkan tali satu sama lain, penari menarik tali tersebut dan menjadi sebuah rangkaian jaring atau jala.

Disitulah keunikan Tarek Pukat ketika penonton yang belum pernah melihat atau menyaksikan tarian ini mungkin anda akan merasa bingung, bagaimana cara mereka membuat jaring yang khusus  diperagakan  penari. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari tari tarek pukat ini, dan bahkan tak jarang mereka membuat para penonton takjub, sehinnga memberikan tepuk tangan yang meriah kepada para penari.

Wilayah Kabupaten Aceh Besar menjadi tempat Tarek Pukat berkembang. Jadi jika pelancong yang mengunjungi wilayah pesisir itu akan mudah menemui pertunjukan Tarek Pukat.  Tari Tarek Pukat ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara perayaan, acara penyambutan, dan acara adat lainnya. Selain itu, Tari Tarek Pukat juga juga pada acara kebudayaan seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan promosi pariwisata.

Sumber: TEMPO, Shutterstock