KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, Lampung
Pulau Sebesi (Sebesi Island) adalah sebuah pulau yang secara administratif berada di wilayah Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Indonesia. Berbentuk seperti gunung berapi dengan ketinggian 844m, secara geografis pulau ini terletak di Selat Sunda atau wilayah selatan perairan Lampung. Lebih tepatnya P. Sebesi berada di sebelah selatan dari Pulau Sebuku, sebelah timur Pulau Serdang dan Pulau Legundi, serta sebelah Timur Laut Gugusan Krakatau.
Pulau ini merupakan daratan yang paling dekat dengan Gugusan Krakatau dan turut menjadi saksi kedahsyatan letusan besar Krakatau tahun 1883. Sejak dulu Pulau Sebesi sangat terkenal akan kesuburan tanahnya. Kini, selain memiliki keunggulan di sektor perkebunan, pulau ini juga sedang dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata andalan Lampung Selatan selain Krakatau dan sejumlah pantai seperti Merak Belantung, Kalianda resort, dan lain-lain.
Nama Pulau Sebesi diduga berasal dari bahasa Sansekerta, Sawesi (Savvesi). Masyarakat sekitar biasa menyebut Pulau Sebesi dengan sebutan Pulo.
Pulau Sebesi memiliki potensi untuk dijadikan kawasan ekowisata tetapi sampai saat ini upaya menuju arah tersebut belum direalisasikan secara optimal. Konsorsium Mitra Bahari Lampung melakukan insiatif dengan mengadakan adanya ekowisata yang diharapkan sumberdaya alam di Pulau Sebesi akan tetap lestari dan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan.
Untuk menjadikan Pulau Sebesi sebagai kawasan ekowisata diperlukan perencanaan yang matang sehingga terbentuk konsep yang jelas mengenai ekowisata. Kegiatan ekowisata yang tidak terencana dan tidak sesuai dengan prinsip pengelolaan ekowisata justru akan menimbulkan dampak negatif.
Perjalanan ke Pulau Sebesi
Bagi mereka yang melakukan perjalanan ke Krakatau, Sebesi adalah pulau berpenghuni terdekat yang dapat disinggahi. Selain Sebesi, sebenarnya terdapat pulau lain, yaitu Sebuku yang posisinya lebih dekat ke daratan Sumatera. Tetapi bagi para pelancong atau backpacker, fasilitas akomodasi di Pulau Sebesi relatif lebih memadai. Hal ini membuat Sebesi lebih direkomendasikan sebagai titik persinggahan terakhir sebelum melanjutkan perjalanan ke Krakatau.
Ada banyak pilihan aktivitas yang dapat dilakukan ketika kita berada di Sebesi, antara lain menjelajah ke pedalaman pulau serta menikmati pantai-pantai eksotisnya. Selain itu, Sebesi menjadi tujuan para pemburu babi hutan yang memang menjadi hama bagi perkebunan warga.
Daya tarik lainnya yang bisa dinikmati di Sebesi adalah pemandangan matahari terbit. Pemandangan ini bisa dinikmati di sepanjang sisi timur pulau, salah satunya dari tepi Dermaga Tejang.
Pendar cahaya jingga dan lembayung yang muncul di sela-sela gugusan awan amat indah untuk diabadikan, sebelum kita beranjak meninggalkan pulau ini. Hiruk pikuk masyarakat yang bersiap menyeberang ke daratan juga bisa menjadi inspirasi eksplorasi fotografi, sebagai kenang-kenangan mengenai pulau ini.
Bagi penggemar fotografi, jika cuaca cukup cerah, ujung paling selatan Sebesi menjadi tempat paling tepat untuk mengabadikan Krakatau di malam hari dari jarak jauh. Dengan menyewa jukung milik nelayan, kita dapat menjelajah pulau-pulau kecil, di antaranya Pulau Sebuku Kecil yang sangat cocok untuk melakukan snorkeling.
Buat yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di sini, tempat ini juga menyediakan cottage yang terletak sekitar 200 meter dari Dermaga Tejang. Namun, bila ingin merasakan hidup dan tinggal bersama penduduk lokal, pengunjung bisa menginap di rumah warga sekitar yang memang telah biasa menampung pendatang dengan biaya sangat terjangkau.
Untuk urusan perut, tidak perlu khawatir. Di sekitar pemukiman warga terdapat cukup banyak warung makan dengan harga yang cukup murah. Selain itu, masyarakat setempat juga menyediakan jasa ojek yang siap mengantar pengunjung menjelajahi rute offroad dan berpasir mengelilingi berbagai sisi pulau ini.
Hal yang cukup langka di Sebesi adalah suplai listrik, karena jaringan dari daratan Sumatera tidak menjangkau pulau ini. Meskipun terdapat listrik diesel hasil swadaya masyarakat, tetapi listrik hanya tersedia dari sore hari hingga tengah malam. Sejumlah warga memiliki genset untuk kebutuhan pribadi, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 45 |
Wisata Buatan | 12 |
Wisata Budaya | 4 |
Taman Nasional | 1 |