KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT, Maluku
Sebuah peninggalan hasil Mahakarya menjadi warisan leluhur sebagai situs sejarah dan budaya yang mengandung nilai Holistik, Sakral dan Historis dengan gaya dan teknik penyusunan bangunan pada zaman Megaliticum yang kokoh dan kuat serta tahan terhadap kondisi apapun. Hal ini menggambarkan kemegahan dari peradaban zaman batu yang diwujudkan dalam bangunan perahu dan tangga batu di desa Sangliat Dol Kecamatan Wertamrian kurang lebih pada abad 16 Masehi dengan nama lokal Natar Sory FAMPOMPAR dengan ukuran; lebar lambung 9,8 meter dan panjang 18 meter menghadap ke arah timur. Di depannya terdapat Pamaru dan pada bagian belakang terdapat meja batu yang berfungsi sebagai tempat sesajian dan meja persembahan ketika dilaksanakan ritual adat pada Sidang adat, rapat desa maupun pada saat menerima tamu. Bagian depan perahu mengarah ke pantai timur. Kita akan menuruni tangga yang berfungsi sebagai pintu masuk dan berjalan mendaki dari pantai menuju puncak untuk masuk di areal perahu batu. Menurut kebiasaan , ritual adat dilakukan pertama bagi tamu dan pengunjung dengan acara Kaut Dedin dilaksanakan oleh Tuan Tanah di pantai dengan makan sirih pinang dan meneguk sedikit sopi pertanda tamu atau pengunjung tersebut tidak terganggu dan terhindar dari segala jenis gangguan lainnya, setelah itu melangkah menaiki tangga batu menuju perahu diatas kampong dengan melewati 106 anak tangga. Untuk menggapai puncak, pada anak tangga ke 100 dibutuhkan Nyali dan Stamina prima karena posisi anak tangga terakhir kemiringannya pada posisi kurang lebih 35 derajat. Jarak dari ibukota kabupaten 45km dengan waktu tempuh 30 – 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Sumber : http://pesonatanimbar.com/index.php/wisata-budaya/19-obyekwisata/wisata-budaya/124-perahu-batu-fampompar-desa-sangliat-dol
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 22 |
Wisata Buatan | 1 |
Wisata Budaya | 8 |
Taman Nasional | 1 |